Harry Potter
Harry Potter merupakan salah satu seri novel fantasi karya J. K. Rowling dari Inggris mengenai seorang anak laki-laki bernama Harry Potter. Sejak rilis pertama novel ini, Harry Potter dan Batu Bertuah pada tahun 1997 di Inggris, buku ini telah mendapatkan
ketenaran dan kesuksesan secara komersial di seluruh dunia, diangkat menjadi film, video game,
dan beragam merchandise.
Latar belakang kisah ini kebanyakan berada di Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry
Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort,
yang menggunakan Ilmu Hitam untuk membunuh orang tua Harry.
Kesemua tujuh buku yang direncanakan Rowling dalam seri novel ini
telah diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran
Berdarah-Campuran versi
asli bahasa Inggris diterbitkan pada 16 Juli 2005, sementara buku
ketujuh, Harry Potter dan Relikui Kematian diluncurkan di seluruh dunia pada 21 Juli 2007 (versi terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan pada tanggal 13 Januari2008). Enam buku pertama
dalam seri novel ini secara keseluruhan telah terjual lebih dari 325 juta kopi,
dan telah diterjemahkan ke lebih dari 63 bahasa.
Atas kesuksesan novel-novelnya ini, Rowling telah menjadi penulis
terkaya sepanjang sejarah kesusasteraan. Versi-versi
asli dalam bahasa Inggris diterbitkan oleh penerbit Bloomsbury di Inggris Raya, Scholastic Press di Amerika Serikat, Allen & Unwin di Australia,
dan Raincoast Books di Kanada. Versi bahasa
Indonesia
diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Tentang penciptaan
Harry Potter
Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia
baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter
sebagai inspirasi hidupnya. Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu
dengan memikirkan plot yang lengkap tentang ceritanya itu. Di situs webnya,
Rowling menceritakan pengalamannya itu:
“
|
Saya telah menulis
hampir tanpa jeda sejak umur enam tapi sebelumnya saya tidak pernah merasa
begitu bergairah akan suatu gagasan. Saya hanya duduk dan berpikir, selama
empat jam (menunggu keterlambatan kereta api), dan semua detel bermunculan di
otak saya, dan anak laki-laki ceking berambut hitam dan berkaca mata yang
tidak menyadari bahwa ia adalah seorang penyihir menjadi semakin lama semakin
nyata bagi saya.
|
”
|
Pada tahun 1995, buku pertama
berjudul Harry Potter and
Philosopher's Stone (diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia sebagai Harry Potter dan Batu Bertuah)
selesai dibuat dan naskahnya dikirimkan ke beberapa agen. Agen
kedua yang dicobanya, Christopher Little, menawari untuk mewakilinya dan
mengirimkan naskah itu ke Bloomsbury . Setelah
delapan penerbit lainnya menolak Philosopher's
Stone, Bloomsbury menawarkan uang muka
£3.000 untuk menerbitkannya.
Walaupun Rowling menyatakan
bahwa ia tidak memiliki target khusus mengenai umur pembacanya ketika ia mulai
menulis buku-buku Harry Potter,
penerbitnya pada permulaannya telah menetapkan target pembacanya antara umur
sembilan hingga sebelas. Pada
malam sebelum penerbitan, Joanne Rowling diminta oleh penerbitnya untuk
menggunakan nama samaran yang lebih netral-jender, supaya dapat
menarik anak laki-laki dalam jangkauan umur tersebut, karena mereka khawatir
bahwa anak laki-laki tidak akan tertarik membaca novel yang mereka ketahui
ditulis oleh seorang wanita. Ia memilih untuk menggunakan nama J. K. Rowling
(Joanne Kathleen Rowling), mengambil nama neneknya sebagai nama keduanya,
karena ia tidak memiliki nama tengah.
Buku pertama Harry
Potter diterbitkan di Britania Raya oleh Bloomsbury
pada Juli 1997. Di Amerika Serikat buku ini diterbitkan oleh Scholastic pada September 1998, di mana Rowling
menerima $105.000 untuk hak penerbitan Amerika Serikat — sebuah nilai yang
tidak biasa bagi sebuah buku anak-anak yang dikarang oleh pengarang yang tidak
dikenal (pada saat itu). Khawatir
bahwa para pembaca di Amerika tidak mengerti kata "philosoper"
atau tidak menganggapnya sebagai tema magis (karena "Philosoper's Stone"
atau batu filsuf adalah kata dalam bidang alkimia),
Scholastic bersikeras untuk mengganti nama buku itu menjadi Harry Potter and the Sorcerer's
Stone untuk pasar Amerika.
Selama hampir satu dasawarsa, Harry
Potter telah mengalami
kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi
pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut
di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki. Kalangan
remaja laki-laki ini menjadi penting, karena selama bertahun-tahun kalangan ini
semakin tidak tertarik dengan bacaan yang dianggap ketinggalan zaman ketimbang video game dan internet. Penerbit Rowling
berhasil menangkap kegairahan di kalangan remaja laki-laki ini dan segera
merilis keempat buku pertama berturut-turut secara cepat, sehingga kegairahan
mereka tidak sempat meredup ketika Rowling bermaksud untuk istirahat menulis di
antara rilis Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, dan
dengan segera terbentuklah grup pembaca yang loyal. Seri ini juga mendapatkan para
penggemar dewasa, dengan diterbitkannya dua edisi untuk setiap buku Harry Potter (di Kanada dan Britania Raya, tapi
tidak di Amerika Serikat). Keduanya memiliki naskah yang sama persis, tetapi
dengan sampul yang berbeda, untuk masing-masing edisi anak-anak dan dewasa.
Kisah
Ringkasan
plot
Kisah dibuka dengan perayaan tak terkendali di dunia sihir (yang biasanya merupakan komunitas
yang rahasia) setelah bertahun-tahun mengalami teror oleh Lord Voldemort.
Pada malam sebelumnya, Voldemort telah menemukan tempat perlindungan rahasia
keluarga Potter, dan membunuh James dan Lily Potter. Namun demikian, ketika
ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada bayi mereka, Harry, kutukan pembunuh yang dikeluarkannya malah membalik
kepada dirinya sendiri. Arwah Voldemort tercabik dari tubuhnya sendiri yang
hancur, menghilang dari dunia sihir, tapi tidak mati. Sementara itu,
satu-satunya hasil dari kutukan yang gagal itu meninggalkan bekas yang khusus
di dahinya, cacat berbentuk sambaran kilat. Kekalahan misterius Voldemort
memberikan Harry sebutan khusus di kalangan dunia sihir, "Anak Laki-Laki
yang Bertahan Hidup". Sebutan ini khususnya dikarenakan tidak ada penyihir
yang diarah oleh Voldemort dapat bertahan hidup melawannya.
Pada malam berikutnya, seorang penyihir membawa Harry ke
rumah Bibi dan Pamannya, Dursley,
tempat di mana ia akan tinggal bertahun-tahun setelahnya. Keluarga Dursley
adalah famili Harry yang kejam dan merupakan orang-orang non-penyihir. Mereka
senantiasa berusaha menyembunyikan latar belakang Harry yang merupakan penyihir
dan keturunan penyihir, dan memberinya hukuman jika terjadi kejadian-kejadian
aneh.
Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry mendapatkan kontak
pertamanya dengan dunia sihir, ketika ia menerima surat dari Sekolah Sihir Hogwarts, yang berusaha
disembunyikan oleh Paman dan Bibinya, hingga ia tidak berhasil membaca surat
tersebut. Surat
itu pada akhirnya dapat dibacanya setelah ia ditemui oleh Hagrid, Pengawas
Binatang Liar di Hogwarts. Hagrid memberitahunya bahwa ia sesungguhnya adalah
seorang penyihir, dan surat
itu memberitahunya bahwa ia disediakan tempat untuk belajar di Hogwarts. Setiap
jilid dari novel Harry Potter mengisahkan mengenai satu tahun kehidupan Harry,
yang kebanyakan dihabiskannya dalam pelajaran di Hogwarts, di mana ia
mempelajari penggunaan sihir dan membuat ramuan. Harry juga
mempelajari bagaimana mengatasi rintangan-rintangan sihir, sosial, dan emosi
selama masa remajanya. Dalam periode yang sama, Voldemort juga berusaha untuk
kembali ke tubuh fisiknya dan mengembalikan seluruh kekuatannya, sementara Kementrian Sihir berusaha juga untuk menolak untuk
mengakui adanya ancaman akan kembalinya Voldemort. Penolakan Kementerian Sihir
ini kemudian menyebabkan banyak kesulitan bagi Harry Potter.
Dunia Harry Potter
Dunia sihir dalam kisah Harry Potter adalah dunia
yang ada di dunia kita sekarang tapi juga sekaligus terpisah sama sekali secara
sihir. Kalau diperbandingkan, dalam kisah fantasi Narnia dunia sihirnya merupakan dunia
alternatif, sementara dalam Lord of the Rings Bumi-Tengah merupakan dunia mite pada masa lampau.
Lingkungan sihir Harry Potter dikisahkan berada di tengah-tengah dunia kita
saat ini, dengan benda-benda sihir yang mirip dengan benda-benda di lingkup
non-sihir. Lembaga-lembaga dan lokasi-lokasinya pun mirip atau malah sama
dengan yang berada di dunia nyata, seperti London . Lingkungan sihir sama sekali tidak
dapat terlihat oleh populasi non-sihir (atau Muggle, misalnya: Keluarga Dursley).
Bakat sihir adalah kemampuan alami yang telah ada sejak lahir,
tidak dapat muncul karena dipelajari. Mereka yang memiliki bakat sihir harus
mengikuti pelajaran di sekolah-sekolah seperti Hogwarts untuk dapat menguasai
dan mengontrolnya. Namun demikian, ada kemungkinan anak-anak yang lahir di
keluarga penyihir yang hanya memiliki sedikit bakat sihir atau malah tidak ada
sama sekali (disebut "Squibs", misalnya Mrs. Figg, Argus Filch).
Para penyihir belum tentu dilahirkan dalam
keluarga penyihir, dan banyak dari mereka yang dilahirkan dari orang tua (para
Muggle) yang sama sekali tidak mengenal sihir. Mereka yang murni berdarah
penyihir seringkali tidak terbiasa dengan dunia Muggle, malah terasa lebih aneh
bagi mereka ketimbang kita memandang dunia mereka. Namun demikian, dunia sihir dan elemen-elemennya yang menakjubkan
itu digambarkan sebagai dunia-yang-sangat-mirip-dengan-dunia-nyata. Salah satu
tema utama dalam novel ini adalah keberadaan dunia sihir dan dunia biasa; di
mana para tokohnya hidup dalam lingkungan yang memiliki masalah-masalah yang
"normal", sekalipun mereka hidup di antara sihir.